DARI CAHAYA KEPADA BIDADARI

Maka… berserakanlah keping bintang bercahaya di hamparan hidupmu

MARI BERGABUNG BERSAMA “ASIA BERSAMA” Juli 29, 2008

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 5:11 am
Tags:

ANDA BUTUH DANA YANG CUKUP DAN MEMADAI UNTUK KEPERLUAN JANGKA PANJANG???

KAMI BANTU SEGERA, CARA CEPAT DAN MUDAH SERTA TERPERCAYA. DENGAN MODAL HANYA 200 RIBU RUPIAH, ANDA BISA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN BERLIPAT GANDA.

CLICK : www.investasimandiri.com/id=rainathev

 

MENGENAL IMAM-IMAM AHLUL SUNNAH April 11, 2008

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 6:54 am

  

MENGENAL IMAM-IMAM AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH

 by: Sayyid Alwi Yahya

 Imam-imam ahlu sunnah terbagi dua, yaitu: Imam-imam dalam masalah fiqh dan Imam-imam masalah aqidah. Dalam masalah fiqh mereka mengikuti empat orang  imam terkenal pemilik mazhab yang empat yaitu, Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali. (more…)

 

AKHLAK PECINTA AHLULBAYT Februari 8, 2008

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 4:03 am
Akhlak Pecinta Ahlulbait
Oleh: Syaikh Shaduq 
Dari Ayahandaku, semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far,: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait? Imam menjawab, “Demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya,  Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan,  kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang,  anak-anak yatim, jujur, membaca Quran,  menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”.  (more…)
 

10 wasiat Fatimah Az Zahra

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 3:56 am

Maka Allah jadikan keimanan sebagai penyuci kalian dari syirik. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) shalat sebagai pembersih bagi kamu dari sifat sombong. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) zakat sebagai penyucian diri dan demi pengembangan rezeki. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) puasa sebagai pengokoh keikhlasan. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) haji sebagai penegak agama. (A’yan as-Syi’ah)
Serta menjadikan keadilan sebagai keteraturan dan ketenangan untuk hati. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) ketaatan kepada kita (Ahlul-Bayt AS) sebagai peraturan dalam agama, dan keimamahan kita sebagai pengaman dari perpecahan. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) jihad sebagai kemuliaan dalam Islam dan sebagai kehinaan bagi kekafiran dan kemunafikan. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) kesabaran sebagai pembantu seseorang dalam meraih pahala. (A’yan as-Syi’ah)
Dan (Allah jadikan) amar ma’ruf (menyuruh dalam kebaikan) dan nahi mungkar (mencegah kejahatan) sebagai kebaikan untuk masyarakat umum. (A’yan as-Syi’ah)

 

zahra ya zahra Januari 29, 2008

Filed under: LES IMAGES — haidarrein @ 7:26 am

zahra.jpg

 

MUI : SYIAH BUKAN ALIRAN SESAT Januari 23, 2008

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 7:05 am

MUI: Syiah Bukan Aliran Sesat!

Ditulis oleh Musadiq Marhaban di/pada Desember 9, 2007

81.jpg
“Ternyata masih terjadi provokasi anti Syiah di Bangil …”

Wawancara Andito—Majalah Syiardengan Prof.Dr. KH Umar Shihab

Beberapa waktu lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengadakan siaran pers sehubungan dengan maraknya aliran sesat yang meresahkan umat Islam. Dalam catatan dikatakan bahwa MUI telah mengeluarkan sembilan fatwa mengenai aliran sesat, di antaranya Islam Jama’ah, Ahmadiyah, Inkar Sunnah, Komunitas Eden yang dipimpin Lia Aminuddin, shalat dua bahasa di Malang dan Al Qiyadah Al-Islamiyah, serta aliran sesat lainnya yang sifatnya lokal atau kedaerahan.

Dalam upaya mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana MUI memandang aliran sesat, Redaksi SYIAR melakukan wawancara dengan Prof. DR. KH. Umar Shihab, Ketua MUI Pusat. Ditemui di rumahnya yang asri di bilangan Kelapa Gading, ulama asal Rapparang Sulsel ini memprihatinkan tentang kondisi kerukunan antar umat Islam di Indonesia. (more…)

 

PERSELISIHAN ANTAR MAHZAB Januari 16, 2008

Filed under: artikel bebas — haidarrein @ 3:14 am
Sejarah telah menceritakan kefanatikan masing-masing kelompok terhadap madrasah fikih mereka, dan juga berbagai pertengkaran dan perselisihan yang terjadi diantara mereka, hingga sampai tingkatan dimana sebagian mereka mengkafirkan sebagian yang lain, juga terlihat peran penguasa didalam hal ini, dapat disaksikan di dalam syair-syair mereka :
” Telah tumbuh Mazhab Nu’man menjadi sebaik-baiknya mazhab
laksana bulan bercahaya sebaik-baik bintang
        mazhab-mazhab ahli fikih telah menyusut
        mana mungkin gunung-gunung kokoh menenun sarang laba-laba”
Seorang penyair bermazhab Safi’i berkata:
“Perempuan Syafi’i dikalangan ulama adalah laksana bulan purnama diantara bintang-bintang di langit
Katakan pada orang yang membandingkannya
        dengan Nu’man karena kebodohan
        apakah mungkin cahaya dapat dibandingkan dengan kegelapan”
Seorang penyair bermazhab Maliki mengatakan,
“Jika mereka menyebutkan kitab-kitab ilmu, maka datangkan
apakah dapat sebanding dengan kitab al-Muwaththa karya Malik
        Dengan berpegang kepadanya tangan kekuasaan menjadi mendapat petunjuk
        barangsiapa yang menyimpang darinya dia akan celaka “
Seorang penyair bermazhab Hambali berkata,
” Aku telah menyelidiki syarat-syarat ulama seluruhnya,
selama aku hidup maupun sesudah mati.
        Wasiatku kepada seluruh manusia,
        hendaklah mereka bermazhab Hanbali “
Muhammad bin Abdul Baqi, wafat tahun 535 H yang bermazhab Hanbali, mengambarkan keadaan menyembunyikan mazhab yang terjadi kala itu didalam sebuah syairnya,
“Jagalah lidahmu, sedapt mungkin jangan sampai menceritakan yang tiga,
yaitu umur, harta dan mazhab.
        Karena atas yang tiga akan dikenakan yang tiga,
        yaitu dikafirkan, dihasudi dan dituduh sebagai pembohong”
        Demikianlah, setiap orang dari mereka sangat fanatik terhadap imamnya, amat bangga dengan mazhabnya dan mengingkari mazhab-mazhab yang lainnya.
Hingga ada yang mengatakan “Barang siapa yang menjadi Hanafi maka diberi hadiah, dan barangsiapa yang menjadi Sayfi’i akan dihukum” (Ad-din al-Kahlish, jld 3, hal 355)
IMAM ABU HANIFAH, Lahir tahun 80 H , pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan, Meninggal tahun 150 H.
IMAM MALIK , Lahir tahun 93 H Meninggal tahun 179 H
IMAM SYAFI’I, Lahir tahun 150 H Meninggal tahun 204 H
IMAM AHMAD BIN HANBAL, Lahir 164 H Meninggal tahun 241 H
Masa para Imam 4 mazhab (Hanafi, Malik, Safi’i dan Hanbali) bersamaan dengan para Imam Ahlilbait Nabi.
Imam Hanafi (80 H s/d 150 H) dan Imam Malik (93 H s/d 179 H) sezaman dengan Imam Ja’far as-Sodiq (83 H s/d 148 H) dan Imam Musa al-Kadhim (128 H s/d 183 H).
Imam Syafi’i (150 H s/d 204 H) dan Imam Hanbali (164 H s/d 241 H) sezaman dengan Imam Ali ar-Ridha (148 H s/d 203 H) dan Imam Muhammad al-Jawad (195 H s/d 220 H).
Timbul pertanyaan sbb :
Mengapa posisi kepemimpinan / ke-Imam-an tidak dipundak Imam Ahlilbait ?
Mengapa lebih dikenal serta diutamakan Imam 4 mazhab ketimbang Imam Ahlilbait ?
Mengapa Imam 4 mazhab berdiam diri tidak melakukan pembelaan secara nyata Imam Ahlilbait dibunuh dizamannya ?
Ahmad Amin berkata, ” Penguasa mempunyai peranan yang besar di dalam memenangkan mazhab-mazhab ( Hanafi, Malik, Safi’i dan Hanbali ). Biasanya, jika sebuah pemerintahan yang kuat mendukung sebuah mazhab maka orang-orang akan mengikuti mazhab tersebut. Mazhab tersebut akan terus berkuasa sampai lenyapnya pemerintahan yang mendukungnya ” ( Dzahr al-Islam, jld 4, hal 96 )
Apakah masih mungkin ber argumentasi tentang wajibnya mengikuti mazhab yang empat ?
Apakah memang ada dalil yang mengatakan bahwa mazhab hanya terbatas pada mazhab yang empat ?
Jika di sana tidak ada dalil yang menunjukan tentang wajibnya berpegang kepada mereka, apakah itu berarti Allah dan Rasul-Nya telah lalai akan masalah ini, dan tidak menjelaskan kepada mereka tentang dari mana seharusnya mereka mengambil agama mereka dan syariat hukum mereka ?
Mahasuci Allah dari membiarkan makhluk-Nya dengan tanpa menjelaskan kepada mereka tentang hukum-hukum dan jalan yang akan menyelamatkan mereka.
Allah swt telah menjelaskan melalui lidah Rasulullah saw dan telah menegakkan hujjah akan wajibnya mengikuti ‘ Itrah Rasulullah saw( Ahlilbait ), ” Sesungguhnya Zat yang Mahatahu telah memberitahukan Aku bahwa keduanya tidak akan pernah berpisah hingga keduanya menemuiku di Telaga